Renungan - Hanna's bLog /* CURSOR CSS GENERATOR - FRIENDSTER-TWEAKERS.COM */ body { cursor:url("http://cursor.com/images/20a.gif"),default;} #dhedie_triks { position:fixed;_position:absolute;bottom:0px; left:0px; clip:inherit; _top:expression(document.documentElement.scrollTop+ document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); } #dhedie_triks { position:fixed;_position:absolute;bottom:0px; left:0px; clip:inherit; _top:expression(document.documentElement.scrollTop+ document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); #pageflip { position: relative; } #pageflip img { border: none; width: 50px; height: 52px; z-index: 99; position: absolute; right: 0; top: 0; -ms-interpolation-mode: bicubic; } #pageflip .msg_block { width: 50px; height: 50px; position: absolute; right: 0; top: 0; background: url(http://software2iqbal.files.wordpress.com/2009/11/berlangganan_kelipat.png) no-repeat right top; text-indent: -9999px; } .rbbox{border: 1px solid rgb(192, 192, 192);padding: 5px; background-color: #f0f0f0;-moz-border-radius:5px; margin:5px;} .rbbox:hover{background-color: rgb(255, 255, 255);} -->
HANA STELA NGANTUNG expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 22 Januari 2011

Renungan

"Kisah Tentang Burung Rajawali"

Tahukah Anda bahwa burung rajawali adalah burung yang paling panjang usianya?
Seekor burung rajawali bisa mencapai umur hingga 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur tersebut adalah sebuah pilihan bagi seekor rajawali, apakah dia ingin hidup sampai 70 tahun atau hanya sampai 40 tahun.

Ketika burung rajawali mencapai umur 40 tahun, maka untuk dapat hidup lebih panjang 30 tahun lagi, dia harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan. Dan pada saat inilah seekor rajawali harus menentukan pilihan untuk melewati transformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian.

Pada umur 40 tahun paruh rajawali sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya sehingga ia akan kesulitan memakan. Dan cakar-cakarnya juga sudah tidak tajam. Selain itu bulu pada sayapnya sudah sangat tebal sehingga ia sulit untuk dapat terbang tinggi.

Bila seekor rajawali memutuskan untuk melewati transformasi tubuh yang menyakitkan tersebut, maka ia harus terbang mencari pegunungan yang tinggi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut. Kemudian dia akan mematuk-matuk paruhnya pada bebatuan di gunung sehingga paruhnya lepas. Setelah beberapa lama paruh baru nya akan muncul, dan dengan menggunakan paruhnya yang baru itu ia akan mencabut kukunya satu persatu-satu dan menunggu hingga tumbuh kuku baru yang lebih tajam. Dan ketika kuku-kuku itu telah tumbuh ia akan mencabut bulu sayap nya hingga rontok semua dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh pada sayapnya. Dan ketika semua itu sudah dilewati rajawali itu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan normalnya. Begitulah transformasi menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor rajawali selama kurang lebih setengah tahun.

Burung rajawali ini ibarat kita sebagai manusia. Ketika sebuah masalah datang dalam kehidupan kita dan kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus diambil, dan sering dari pilihan yang kita ambil tersebut kita harus melewati suatu transformasi kehidupan yang menyakitkan bagi jiwa dan tubuh kita. Namun ditengah kesulitan tersebut kita harus ingat ada Tuhan yang menyertai kita, ada masa depan yang Tuhan sediakan untuk kita diakhir perjuangan kita, suatu kehidupan 30 tahun lebih panjang, suatu kehidupan yang lebih baik, suatu pemulihan hubungan, suatu kesembuhan, suatu sukacita ....., suatu yang saudara impikan selama ini.


Mengatasi Masalah "Burung Merpati"

MANUSIA lahir ke dunia ini untuk menjalani cobaan, karena rencana alam kadang-kadang membebankan penderitaan pada mahluk hidup. Panas, dingin, kelaparan, kehausan, kesakitan. Semuanya ini merupakan keadaan yang tak dapat dielakkan dimana semua mahluk hidup akan tunduk. Setiap masalah baik jasmani dan spikis akan menyebabkan penderitaan, dan ini adalah merupakan suatu latihan moral. Menerima semua cobaan alam ini dengan ketenangan dan mengatasi semuanya melalui kerjasama yang baik dan saling mempercayai adalah perbuatan yang mulia. Setiap permasalahan hidup dihadapi dan diselesaikan dengan pikiran yang tenang dan sabar, membuat manusia bertambah pintar dan bijaksana.

Bilamana masalah hidup terlalu berat dan sulit diatasi sendiri, seseorang hendaknya menghimpun kekuatan dengan orang lain sebagai manifestasi persatuan. Manifestasi persatuan dalam mengatasi setiap masalah hidup telah dibuktikan oleh sekawanan burung merpati dalam cerita Panca Tantra.

Ketika itu hari masih pagi, sekelompok burung merpati terbang mencari makanan disekitar sawah yang baru saja selesai di panen. Merpati putih berkata; aku lapar, kapan kita menemukan makanan ?. Sabarlah, kata merpati tua, kita akan segera mendapatkan makanan. Merpati putih berteriak dengan gembira, bahwa ia dapat melihat banyak butir padi berceceran di rerumputan. Sekelompok burung merpati terbang menuju rerumputan. Merpati hitam berkata; cobalah sedikit hati-hati, tampaknya seperti ada perangkap. Mereka lalu turun hinggap di atas rerumputan dan mulai mematuki butir-butir padi itu. Mereka semua sibuk makan dan tidak menyadari seorang pemburu burung bersembunyi dibalik cabang sebatang pohon .

Melihat semua burung merpati sudah ada di atas jaring lalu dengan sigap pemburu burung menarik tali jaringnya sehingga semua merpati itu terperangkap. Merpati hitam berkata; sejak semula aku tahu ada yang tak beres, merpati putihlah yang salah sehingga kita semua terperangkap seperti ini. Merpati putih dengan marah membela diri, bukan salahku, aku hanya ingin kita semua dapat makan enak.

Merpati tua yang bijaksana berkata; sudahlah, semua diam, bukan saatnya bertengkar diantara kita sendiri, bila kita bertindak dalam persatuan kita mungkin dapat menyelamatkan diri dari sang pemburu. Tetapi bagaimana caranya ? teriak para merpati sambil berjuang tanpa daya di bawah jaring, kita semua akan mati dan sang pemburu sedang menuju kearah jaringnya.

Merpati tua yang bijaksana memiliki gagasan, kita semua harus bersatu mengeluarkan tenaga sekuat-kuatnya untuk terbang sambil mengangkut jaring ini, aku yakin kita semua akan terbebas dari perangkap penderitaan ini. Semua burung merpati menyetujui gagasan merpati tua. Merpati tua yang bijaksana memberi komando; siap, ayo terbang, dan semua merpati bergerak bersama-sama mengepakkan sayap-sayapnya dan akhirnya berhasil terbang sambil mengangkut jaring.

Terbang bersama jaringnya, dengan terengah-engah si pemburu merasa sangat lelah dan berkata; sial, burung-burung merpati telah mengecewakanku, hanya dengan persatuan mereka kini telah bebas dari perangkapku. Sekelompok Burung merpati itu terbang jauh meninggalkan si pemburu yang sedang menelan kekecewaan karena burung buruannya terlepas di depan mata. Merpati tua berkata; sekarang kalian saksikan bahwa bersatu kita teguh dan berpisah kita akan jatuh.

Apa yang dapat kita pelajari dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari dari cerita burung merpati di atas?.

Dalam mengatasi setiap masalah, terlebih masalah negara dan bangsa saat ini yang sangat komplek, kecil kemungkinan dapat teratasi bilamana saling menyalahkan satu sama lain dan saling memojokkan. Kondisi semacam ini sesungguhnya memperlihatkan kelemahan diri kita sendiri. Bersikap bijaksana seperti burung merpati tua; “bukan saatnya bertengkar diantara kita sendiri, bila kita bertindak dalam persatuan kita akan mudah mengatasi masalah namun kalau kita bercerai berai kita akan menemui bencana.**

Related Post





Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar