Kasih / Kisah Kehidupan - Kristen - Hanna's bLog /* CURSOR CSS GENERATOR - FRIENDSTER-TWEAKERS.COM */ body { cursor:url("http://cursor.com/images/20a.gif"),default;} #dhedie_triks { position:fixed;_position:absolute;bottom:0px; left:0px; clip:inherit; _top:expression(document.documentElement.scrollTop+ document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); } #dhedie_triks { position:fixed;_position:absolute;bottom:0px; left:0px; clip:inherit; _top:expression(document.documentElement.scrollTop+ document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); #pageflip { position: relative; } #pageflip img { border: none; width: 50px; height: 52px; z-index: 99; position: absolute; right: 0; top: 0; -ms-interpolation-mode: bicubic; } #pageflip .msg_block { width: 50px; height: 50px; position: absolute; right: 0; top: 0; background: url(http://software2iqbal.files.wordpress.com/2009/11/berlangganan_kelipat.png) no-repeat right top; text-indent: -9999px; } .rbbox{border: 1px solid rgb(192, 192, 192);padding: 5px; background-color: #f0f0f0;-moz-border-radius:5px; margin:5px;} .rbbox:hover{background-color: rgb(255, 255, 255);} -->
HANA STELA NGANTUNG expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 15 Februari 2011

Kasih / Kisah Kehidupan - Kristen

KETIKA JATUH CINTA
Cinta adalah nikmat Allah yang besar selain keimanan dan kesehatan. Cinta harus mampu menyucikan akal, menyingkirkan kekhawatiran dan membangkitkan semangat.

Cinta juga harus bisa mendorong manusia untuk memelihara hati yang mulia. Cinta tak lain adalah wujud timbangan akal dan rasa. Ia adalah ciptaan yang mulia. Bukan karena dorongan nafsu kubangkitkan cinta tapi kulihat cinta itu adalah hati yang mulia. Dalam konteks ini cinta bisa menjadi sesuatu yang baik jika dialihkan semua kekuatan cintanya kepada Allah semata. Sehingga sang pecinta mencintai Allah dengan segenap hati, jiwa dan raganya.

Di sini kita akan melihat bahwa jiwa orang-orang yang mabuk cinta laksana titik-titik embun yang lembut. Ia menyegarkan jiwa dan menguatkan raga. Cinta seperti inilah yang menjadi tujuan kebaikan manusia, puncak kenikmatan dan kesenangannya. Tidak ada yang bisa dilihat lebih indah oleh orang-orang yang saling mencintai seperti halnya pernikahan.

Begitulah seharusnya manusia ketika ia merasakan kenikmatan jatuh cinta. Hatinya tidak memburu seperti kerbau gila. Membabi babi buta seperti kehilangan akal sehat. Seorang manusia ketika jatuh cinta, tidak berpikiran seperti pencuri yang berencana mejarah kehormatan milik ornag lain. Seorang manusia tatkala jatuh cinta bukanlah penipu yang diliputi ketamakan dan kebusukan untuk mengambil kenikmatan tanpa mengikuti aturan.

Ketika manusia jatuh cinta, hatinya harus menjadi pengikut setia ajaran Sang Pemberi Cinta. Tidak ada tempat bagi unsur-unsur nafsu yang merusak. Semua harus melebur ke dalam ketaatan dan keinginan untuk menyayangi. Sebab setiap urusan seorang manusia harus berbuah kebaikan. Termasuk soal cinta. Ia harus membuka jalan menuju keindahan surga. Bukan sebaliknya menjerumuskan kepada kenestapaan api membara.

Ketika manusia jatuh cinta, Ia tidak berada dalam mesin mimpi yang membodohkan. Tak ubahnya seperti playstation atau ding-dong. Ia tidak mengejar ambisi khayalan yang kosong. Sebongkah harapan cinta berbau busuk dari kebun masa depan yang tandus. Cinta, bagi seorang amnusia, bukan sekedar bersentuhannya kulit badan. Bukan pula untuk merasakan nikmatnya mengenang bulu lembut di kening seorang perempuan yang meremang kala dikecup. Tidak juga hanya mengakui betapa sulitnya melupakan harum aroma tubuh kekasih yang mampu menyumpat kepala dan pikiran.

Ketika manusia jatuh cinta, ia sedang jatuh cinta pada keindahan ciptaan Allah. Bisa jadi itu hadir dalam wujud yang sedap dipandang mata. Mungkin juga berbentuk lantunan suara yang menyejukkan hati. Keindahan itu bisa nyata dalam kekuatan kesetiaan untuk berjuang bersama. Di mana kesederhanaan, ketaatan, kekuatan menolak nafsu setan dan penjagaan keyakinan akan Allah menjadi hiasan hari-hari yang panjang.

Ketika manusia jatuh cinta, ia harus beranjak dari egoisme pembangunan unsur diri kepada manfaat bagi umat. Ia mau tak mau harus menjadi unsur diri yang lebih berarti banyak ketimbang sebelumnya. Di mana keluarga adalah pilar utamanya. Suatu ketika hasil yang diharapkan akan menjadi buah manis bagi bangunan suatu bangsa. Sebuah masa depan yang lebih cerah yang dibangun dari generasi yang cerdas dan bijaksana. Harapan ini tidak lain akan keluar dari rahim cinta para manusia.



MEMAAFKAN
Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir: "Hari ini, sahabat terbaikku menampar pipiku."

Mereka terus berjalan sampai akhirnya menemukan sebuah oasis. Mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, tapi dia berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu: "Hari ini, sahabat terbaikku menyelamatkan nyawaku."
Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir dan sekarang menuliskan ini di batu?" Sambil tersenyum temannya menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu. Dan bila sesuatu yang luar biasa baik terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar takkan pernah bisa hilang tertiup angin."

Dalam hidup ini ada kalanya kita dan orang terdekat kita berada dalam situasi yang sulit, yang kadang menyebabkan kita mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyakiti satu sama lain. Juga terjadinya beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum kita menyesal di kemudian hari, cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masa lalu.



CINTA KUPU-KUPU
Di sebuah kota kecil yang tenang dan indah, ada sepasang laki-laki dan perempuan yang saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja. Setiap orang yang bertemu dengan mereka tidak bisa tidak akan menghantar dengan pandangan kagum dan doa bahagia.

Mereka saling mengasihi satu sama lain Namun pada suatu hari, malang sang lelaki mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring di atas ranjang pasien beberapa malam tidak sadarkan diri di rumah sakit. Siang hari sang perempuan menjaga di depan ranjang dan dengan tiada henti memanggil-memanggil kekasih yang tidak sadar sedikitpun.

Malamnya ia ke gereja kecil di kota tersebut dan tak lupa berdoa kepada Tuhan Agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering karena menangis sepanjang hari.

Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan tertidur seperti dulu, sedangkan si perempuan telah berubah menjadi pucat pasi dan lesu tidak terkira, namun ia tetap dengan susah payah bertahan dan akhirnya pada suatu hari Tuhan terharu oleh keadaan perempuan yang setia dan teguh itu, lalu Ia memutuskan memberikan kepada perempuan itu sebuah pengecualian kepada dirinya. Tuhan bertanya kepadanya "Apakah kamu benar-benar bersedia menggunakan nyawamu sendiri untuk menukarnya?". Si perempuan tanpa ragu sedikitpun menjawab "Ya".

Tuhan berkata "Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu harus berjanji menjelma menjadi kupu-kupu selama 3 tahun. Pertukaran seperti ini apakah kamu juga bersedia?". Si perempuan terharu setelah mendengarnya dan dengan jawaban yang pasti menjawab "saya bersedia!".

Hari telah terang. Si perempuan telah menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Ia mohon Diri pada Tuhan lalu segera kembali ke rumah sakit. Hasilnya, lelaki itu benar-benar telah siuman bahkan ia sedang berbicara dengan seorg dokter. Namun sayang, ia tidak dapat mendengarnya sebab ia tak bisa masuk ke ruang itu.

Dengan di sekati oleh kaca, ia hanya bisa memandang dari jauh kekasihnya sendiri. Beberapa hari kemudian, sang lelaki telah sembuh. Namun ia sama sekali tidak bahagia. Ia mencari keberadaan sang perempuan pada setiap orang yang lewat, namun tidak ada yang tahu sebenarnya sang perempuan telah pergi kemana.

Sang lelaki sepanjang hari tidak makan dan istirahat terus mencari. Ia begitu rindu kepadanya, begitu inginnya bertemu dengan sang kekasih, namun sang perempuan Yang telah berubah menjadi kupu-kupu bukankah setiap saat selalu berputar di sampingnya? Hanya saja ia tidak bisa berteriak, tidak bisa memeluk. Ia hanya bisa memandangnya secara diam-diam. Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yang sejuk meniup jatuh daun pepohonan. Kupu-kupu mau tidak mau harus meninggalkan tempat tersebut lalu terakhir kali ia terbang dan hinggap di atas bahu sang lelaki.

Ia bermaksud menggunakan sayapnya yang kecil halus membelai wajahnya, menggunakan mulutnya yang kecil lembut mencium keningnya. Namun tubuhnya yang kecil dan lemah benar-benar tidak boleh di ketahui olehnya, sebuah gelombang suara tangisan yang sedih hanya dapat di dengar oleh kupu-kupu itu sendiri dan mau tidak mau dengan berat hati ia meninggalkan kekasihnya, terbang ke arah yang jauh dengan membawa harapan.

Dalam sekejap telah tiba musim semi yang kedua, sang kupu-kupu dengan tidak sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yang lama di tinggalkannya. Namun di samping bayangan yang tak asing lagi ternyata telah berdiri seorang perempuan cantik. Dalam sekilas itu sang kupu-kupu nyaris jatuh dari angkasa.Ia benar-benar tidak percaya dengan pemandangan di depan matanya sendiri. Lebih tidak percaya lagi dengan omongan yang di bicarakan banyak orang. Orang-orang selalu menceritakan ketika hari natal, betapa parah sakit sang lelaki. Melukiskan betapa baik dan manisnya dokter perempuan itu. Bahkan melukiskan betapa sudah sewajarnya percintaan mereka dan tentu saja juga melukiskan bahwa sang lelaki sudah bahagia seperti dulu kala .

Sang kupu-kupu sangat sedih. Beberapa hari berikutnya ia seringkali melihat kekasihnya sendiri membawa perempuan itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai. Segala yang pernah di milikinya dahulu dalam sekejap tokoh utamanya telah berganti seorang perempuan lain sedangkan ia sendiri selain kadangkala bisa hinggap di atas bahunya, namun tidak dapat berbuat apa-apa.

Musim panas tahun ini sangat panjang, sang kupu-kupu setiap hari terbang rendah dengan tersiksa dan ia sudah tidak memiliki keberanian lagi untuk mendekati kekasihnya sendiri. Bisikan suara antara ia dengan perempuan itu, ia dan suara tawa bahagianya sudah cukup membuat hembusan napas dirinya berakhir, karenanya sebelum musim panas berakhir, sang kupu-kupu telah terbang berlalu. Bunga bersemi dan layu. Bunga layu dan bersemi lagi. Bagi seekor kupu-kupu waktu seolah-olah hanya menandakan semua ini.

Musim panas pada tahun ketiga, sang kupu-kupu sudah tidak sering lagi pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang lelaki bekas kekasihnya itu mendekap perlahan bahu si perempuan, mencium lembut wajah perempuannya sendiri. Sama sekali tidak punya waktu memperhatikan seekor kupu-kupu yang hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu.

Tiga tahun perjanjian Tuhan dengan sang kupu-kupu sudah akan segera berakhir dan pada saat hari yang terakhir, kekasih si kupu-kupu melaksanakan pernikahan dengan perempuan itu.

Dalam kapel kecil telah dipenuhi orang-orang. Sang kupu-kupu secara diam-diam masuk ke dalam dan hinggap perlahan di atas pundak Tuhan. Ia mendengarkan sang kekasih yang berada dibawah berikrar di hadapan Tuhan dengan mengatakan "saya bersedia menikah dengannya!". Ia memandangi sang kekasih memakaikan cincin ke tangan perempuan itu, kemudian memandangi mereka berciuman dengan mesranya lalu mengalirlah air mata sedih sang kupu-kupu.

Dengan pedih hati Tuhan menarik napas "Apakah kamu menyesal?". Sang kupu-kupu mengeringkan air matanya "Tidak". Tuhan lalu berkata di sertai seberkas kegembiraan "Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu sendiri". Sang kupu-kupu menggeleng-gelengkan kepalanya "Biarkanlah aku menjadi kupu-kupu seumur hidup".

Ada beberapa kehilangan merupakan takdir. Ada beberapa pertemuan adalah yang tidak akan berakhir selamanya. Mencintai seseorang tidak mesti harus memiliki, namun memiliki seseorang maka harus baik-baik mencintainya.



MALAIKAT PELINDUNG
Suatu ketika ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka ia bertanya kepada Tuhan, “Ya Tuhan, engkau akan mengirimkan aku ke bumi. Tapi aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku disana?”

Tuhanpun menjawab, “Diantara semua malaikat-Ku, Aku akan memilih seseorang yang khusus untukmu, dia akan merawat dan mengasihimu.”

Si kecil bertanya lagi, “Tapi disini disurga ini aku tak berbuat apa-apa, kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu sudah cukup untuk membuatku bahagia.”

Tuhanpun menjawab, “Taka apa, Malaikatmu itu akan selalu menyenandungkan lagu untukmu dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia.”

Namun Si kecil bertanya lagi, “Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?

Tuhanpun menjawab, “Malaikatmu itu akan membisikkanmu kata-kata yang indah, dia akan selalu sabar berada disampingmu. Dan dengan kasihnya dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia.

Si kecil bertanya lagi, “Lalu bagaimana jika aku ingin berbicara padamu Ya Tuhan?”

Tuhanpun kembali menjawab, “Malaikatmu itu akan membimbingmu, dia akan menengadahkan tangannya bersamamu dan mengajarkanmu untuk berdo’a.”

Lagi-lagi Si kecil menyelidik, “Namun aku mendengar disana banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku?”

Tuhanpun menjawab, “Tenang, malaikatmu akan terus melindungimu walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia sering akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu.”

Namun Sikecil kini malah menjadi sedih, “Tuhan tentu aku akan menjadi sedih jika tak melihat-Mu lagi.”

Tuhan menjawab lagi, “Malaikatmu akan selalu mengajarkan keagungan-Ku, dan dia akan mendidikmu bagaimana agar selalu patuh dan taat kepada-Ku. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat-Ku. Walau begitu aku akan selalu ada disisimu.”

Hening. Kedamaianpun kembali menerpa surga. Suara-suara panggilan dari bumi mulai sayup-sayup terdengar. “Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong sebutkan nama dari malaikat pelingdungku itu…”

Tuhan kembali menjawab, “Nama malaikatmu itu tak begitu penting… Hanya saja kamu akan sering menyebutnya dengan panggilan: Ibu…”



CINTA TERAKHIR
Treat every love as last love ...

Sejak semula, keluarga dari si gadis tidak menyetujui hubungannya dengan sang pemuda. Mereka mengajukan alasan mengenai latar belakang keluarga, bahwa jika si gadis memaksa terus bersama dengan sang pemuda, dia akan menderita seumur hidupnya.....

Karena tekanan dari keluarganya, si gadis jadi sering bertengkar dengan pacarnya. Gadis itu benar2 mencintainya, dan dia terus-menerus bertanya, "Seberapa besar kamu mencintaiku?"

Sang pemuda tdk begitu pandai berbicara, dia selalu membuat si gadis marah. Dan komentar-komentar dari orangtuanya membuatnya bertambah kesal. Sang pemuda selalu menjadi sasaran pelampiasan kemarahannya. Dan sang pemuda selalu membiarkannya melampiaskan kemarahannya kepadanya....

Setelah beberapa saat, sang pemuda lulus dari perguruan tinggi. Ia bermaksud meneruskan kuliahnya ke luar negeri, tapi sebelum dia pergi, dia melamar gadisnya, "Saya tidak tahu bagaimana mengucapkan kata2 manis, tapi saya tahu bahwa saya mencintaimu. Jika kamu setuju, saya ingin menjagamu seumur hidupmu.

Mengenai keluargamu, saya akan berusaha keras untuk meyakinkan mereka agar menyetujui hubungan kita. Maukah kamu menikah denganku?" Si gadis setuju, dan keluarganya setelah melihat usaha dari sang pemuda, akhirnya merestui hubungan mereka.

Sebelum pemuda itu berangkat, mereka bertungan terlebih dahulu. Si gadis tetap tinggal di kampung halaman dan bekerja, sementara sang pemuda meneruskan kuliahnya di LN. Mereka melanjutkan hubungan mereka melalui surat dan telepon. Kadang-kadang timbul kesulitan, tapi mereka tidak menyerah terhadap keadaan.

Suatu hari, dalam perjalanan ke tempat perhentian bis sepulang dari kerja, si gadis tertabrak mobil hingga tak sadarkan diri. Ketika siuman, dia melihat kedua orangtuanya dan menyadari betapa beruntungnya dia dapat selamat. Melihat air mata orangtuanya, dia berusaha untuk menghibur mereka.

Tetapi dia menemukan... bahwa dia tidak dapat berbicara sama sekali. Dia bisu..... Menurut dokter kecelakaan tersebut telah mencederai otaknya, dan itu menyebabkannya bisu seumur hidupnya. Mendengar orangtuanya membujuknya, tapi tidak dapat menjawab sepatah kata pun, gadis tersebut pingsan...

Sepanjang hari hanya dapat menangis dan membisu...Ketika akhirnya dia boleh pulang dari RS, dia mendapati rumahnya masih seperti sedia kala. Hanya jika telepon berdering, dia menjadi pilu. Dering telepon telah menjadi mimpi terburuknya. Dia tidak dapat memberitakan kabar buruk tersebut kepada pacarnya dan menjadi bebannya. Dia menulis sepucuk surat untuknya, memberitahukan bahwa dia tdk mau lagi menunggunya. Hubungan antara mereka sudah putus, bahkan dia mengembalikan cincin pertunangan mereka. Mendapat surat dan telepon dari si pemuda, dia hanya bisa menitikkan air mata...

Ayahnya tidak tahan melihat penderitaannya, dan memutuskan untuk pindah. Berharap bahwa dia dapat melupakan segalanya dan menjadi lebih bahagia...

Pindah ke tempat baru, si gadis mulai belajar bahasa isyarat. Dia berusaha melupakan sang pemuda. Suatu hari sahabatnya memberitahukan bahwa pemuda itu telah kembali dan mencarinya ke mana-mana. Dia meminta sahabatnya untuk tidak memberitahukan dimana dia berada dan menyuruh pemuda tsb. untuk melupakannya....

Lebih dari setahun, tidak terdengar lagi kabar pemuda itu sampai akhirnya sahabat si gadis menyampaikan bahwa sang pemuda akan menikah dan menyerahkan surat undangan. Dia membuka surat undangan itu dengan hati pedih, dan menemukan namanya tercantum dlm undangan. Sebelum dia sempat bertanya kepada sahabatnya, tiba-tiba sang pemuda muncul di hadapannya. Dengan bahasa isyarat yang kaku, ia menyampaikan bahwa....

"Aku telah menghabiskan waktu lebih dari setahun untuk mempelajari bahasa isyarat, agar dapat memberitahukan kepadamu bahwa aku belum melupakan janji kita, berikan aku kesempatan, biarkan aku menjadi suaramu." "I L O V E Y O U"

Melihat bahasa isyarat tersebut, dan cincin pertunangannya.... Si gadis akhirnya tersenyum.


Perlakukan setiap cinta seakan cinta terakhirmu...
dan baru kamu akan belajar cara memberi.....
Perlakukan setiap hari seakan hari terakhirmu.....
dan baru kamu akan belajar cara menghargai......
Jangan pernah menyerah.

-------------------

Ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar, mengandung banyak resiko... Yakinlah pada dirimu ketika kamu berkata: ? Aku mencintaimu..."



CINTA SEJATI
Pada suatu kota,hiduplah sepasang suami istri yang belum dikaruniai anak.Keluarga itu tidak kaya dan tidak kekurangan.Hidupnya berkecukupan.Sepasang suami istri itu sudah 20 tahun menikah tetapi belum juga mendapat momongan.Suatu kali mereka berdoa Adorasi,karena pada saat itu baru dibangun kapel Adorasi di Paroki mereka.Dan dalam Adorasi tersebut mereka menyerahkan diri kepada-Nya.Mereka berkata dalam hatinya:"Ya Tuhan kalau Engkau menghendaki kami hidup seperti romo dan suster yang tidak mempunyai anak,yo wis ga papa.Pokoknya kami serahkan nasib kami dalam tangan-Mu.Pokoknya pasrah wis....."

Dan pada saat itu juga perut sang istri mulai mules dan mual mau muntah-muntah.Sang suami ketakutan,ia cemas hal buruk terjadi pada istrinya.dengan tergesa-gesa penuh kecemasan mereka meninggalkan kapel Adorasi tersebut,dan bergegas menuju ke dokter.Dan sesampai ke dokter sang istri diperiksa,sang dokter tidak menemukan penyakit apapun pada sang sitri.Tetapi sang dokter mengatakan bahwa ada indikasi kehamilan.Dan mendengar hal itu pasangan suami istri itu sungguh gembira sekali.sungguh hal yang tak terduga,awalnya cemas sang istri mengidap penyakit yang parah ternyata malah mendapat calon momongan...!

Keluarga itu langsung bergegas menuju Gereja dimana tempat mereka bar-Adorasi.Dan setelah tiba mereka langsung ber-Adorasi mengucapkan syukur dan mereka ingin menceritakan kepada pastor paroki mereka.sungguh terkagum dan gembira pastor itu terhadap iman mereka.Bagaimana tidak sudah 20 tahun keluarga itu menikah dan belum dikaruniai anak dan bahkan pernah divonis tidak akan pernah hamil!Tetapi mereka langsung menyerahkan dirinya kepada-Nya.

Dan pada saat waktu melahirkan,sang istri mengalami berbagai rintangan.Ia mendapat dilema yang sangat pelik antara memiliki momongan yang mengakibatkan hilangnya salah satu organ vital yang mengatur salah satu fungsi multiorgan yang bisa mengancam nyawanya atau tidak akan memiliki momongan sama sekali.Setelah berpikir panjang akhirnya sang istri memilih untuk mempunyai anak dan konsekuensinya salah satu organ vitalnya hilang.

Setelah melahirkan bayi itu dirawatnya dan diasuhnya hingga remaja.

Pada masa remaja,seseorang akan berusaha mencari jati dirinya dan menentukan jalannya sendiri dan tidak jarang jalan pilihan mereka bertentangan dengan pilihan orang tuanya.Hal tersebut terjadi pada anak ini.Ia menentukan jalannya sendiri dan tidak sesuai dengan kehendak orang tuanya.Dan Ayahnya paling menentang keras.Ayahnya pun tak jarang bertengkar dengan sang anak.Dan marahnya itu pun bisa menusuk hati dan dapat melukai batin.Bayangkan saja:sang ayah ingin mempunyai momongan dan itu sulit sekali terwujud.Setelah terwujud dan sudah dibesarkan kok malah kurang ajar.Ayahnya pun merasa kecewa,sehingga terlontarlah kata-kata itu.Setiap hari mereka berbeda presepsi.Setiap hari mereka berantem.Sang ibu pun hanya bisa tabah dan sabar.Dia sabar menahan pedih,dan tak jarang ibu itu menangisi hatinya.Dan pada akhirnya anak itu pun sudah tidak tahan juga.Anak itu pun pergi meninggalkan rumah dan memututskan tidak kembali dan tidak menganggap mereka anggota keluarganya.

Dalam menentukan jalannya sendiri sang anak pun akhirnya memilih jalan yang tidak baik dan menjurus kepada pergaulan bebas.Mereka membuat genk dan sering pesta sabu-sabu bersama.Pada suatu ketika polisi mengetahui mereka sedang berpesta sabu-sabu dan polisi itu pun menggerebeknya.Teman-teman anak itu pun berhasil ditangkap tetapi anak itu pun berhasil kabur dan lolos.Dan anak it uterus dikejar dan ia memutuskan untuk pulang kerumahnya.Dan saat penggerebekan itu terjadi bentrok senjata.Baku tembak pun tak dapat dihindarkan.Dan pada saat anak itu sudah kehabisan peluru dan tidak dapat berkutik dan mau ditembak di tempat,tiba-tiba ada sosok pria tua yang berlari menuju anak itu dan akhirnya tertembak peluru dari polisi yang mau menembak anak itu.Dan pria itu adalah sosok ayahnya.Dan ayahnya pun sudah tidak dapat diselamatkan lagi karena sudah terlalu tua dan tertembak pada bagian kepala.Sang Ayah akhirnya tewas di tempat.

Sang anak pun akhirnya dapat kabur dan hidup bebas.Dan ia pun akhirnya menjadi pengedar sabu-sabu.Dan akhirnya anak itu kaya raya dan tetap tidak mau pulang kerumah.

Pada suatu ketika ada saingan bisnisnya yang juga Bandar narkoba ingin menghancurkan dia karena sering kalah dalam menjual narkoba itu.Narkobanya sering tidak laku karena dia.Dan si pesaing merencanakan sesuatu untuk membunuhnya.Suatu ketika anak buah pesaing itu mau mengahajar dia.Tetapi dia sedang pergi dan tiba-tiba mobil mereka bertemu di jalan.Kejaran-kejaran pun tidak dapat dihindarkan.Dalam kejar-kejaran itu,ia mengalami kecelakaan yang parah,ia masuk ke jurang.Dan untung saja ia segera ditolong dan masih hidup,tetapi kondisinya kritis.Ia mengalami luka bakar yang parah karena mobilnya meledak dan salah satu ginjalnya mengalami gagal ginjal.Ia perlu mendapatkan ginjal dan segera ditolong.Dan pencarian pendonor pun dicantumkan dalam media masa.

Suatu ketika ada seorang ibu tua mebacanya dan bersedia mendonorkan ginjalnya dan konsekuensinya nyawa ibu itu pun tidak tertolong.Dan ia bersedia.Proses penacangkokan pun dimulai.Dan setelah diambil dan diberikan ke anak itu,anak itu pun kembali sehat dan sadar ketika ia sadar,ia diberitahu kalau yang mendonorkannya itu sudah meninggal dan ada disebelahnya.Dan setelah melihatnya anak itu pun menangis keras sekali.Perasaannya pun hancur.Karena yang mendonorkan itu adalah ibunya.Ia menyesal sekali karena ia belum sempat berterima kasih dan meminta maaf kepada ibunya yang telah lama menanti-nantikan momongan dan harus merelakan organ vitalnya untuk melahirkan anak itu dan merelakan ginjalnya dengan nyawanya untuk menyelamatkan hidup anak yang sering melawannya dan tidak lagi menganggapnya sebagai ibu.

Ilustrasi di atas menggambarkan bagaimana nyawa dikorbankan untuk menyelamatkan seseorang.Seorang bapak dan ibu yang rela mengorbankan nyawanya bagi seorang anak yang sudah tidak menganggap orang tuanya.Coba bayangkan,sudah mau mempunyai anak saja susah,dan melahirkannya juga susah karena menghadapi dilema yang pelik dan parahnya tidak lagi menganggap orang tua .Bagaimana perasaan mereka?Tentu sakit sekali.Coba anda menjadi mereka,maukah anda mengorbankan nyawa anda?

Dalam menyelamatkan kita,Yesus juga mengalami hal seperti itu.Ia adalah Tuhan.Lalu Ia rela menjadi manusia,sudah itu Ia rela ditolak di Negeri asalnya.Perjalanan-Nya tidak selalu mulus,dan sering sekali mendapat rintangan yang begitu berat dari orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya.Tidak hanya iatu,Ia juga dikhianati oleh murid-Nya sendiri dan diserahkan kepada orang-rang saduki.Sesudah itu Ia disiksa sangat berat sekali bahkan sampai tidak lagi terlihat sebagai manusia..Ia dicambuk jauh melebihi aturan.Ia diolok-olok,diludahi lalu disalib.Mati dengan cara disalib ialah mati yang hina menurut orang Yahudi.Mengapa Yesus mau melakukan itu semua?

Karena Ia sangat mencintai manusia.Ia sangat mencintai kita semua.Walaupun Ia disiksa seperti itu,Ia tetap mendoakan dan mengampuni orang yang menyiksa-Nya.Bayangkan,Ia sudah disiksa begitu hebat,tetapi Ia tetap mengampuni.Bandingkan dengan kita.Kita hanya dibilang “Eh kamu pacarnya si A!” ;“Eh kamu pacarnya si B!” ; “eh kamu bodoh!” ; “eh kamu jelek!”

sudah tidak mau mengampuni,malah mendendam.

Lalu bagaimanakah tindakan kita dalam berterima kasih atas pengorbanan Yesus untuk menyelamatkan kita?Apakah kita rela mengorbankan waktu kita untuk pergi ke Gereja?Apakah kita jika ke Gereja sudah tidak perlu disuru lagi,bahkan malah mengingatkan orang tua?Apakah kita mau pergi ke Gereja sendiri tanpa dengan orang tua yang tidak bisa ke Gereja karena malas atau ada keperluan atau bahkan ikut-ikutan malas?Apakah kita sudah menjadikan Allah Tritunggal Mahakudus sebagai puncak hidup kita atau malah menganggap tidak penting?Apakah kita bersedia meluangkan waktu bagi Yesus?Apakah kita bersedia berkonban untuk Yesus?Dan mungkin jika Yesus memangilmu,apakah engkau mau mengikuti-Nya setulus hatimu dan rela meninggalkan segala kehidupan duniawi dan bersatu dengan keabadian?

Pada masa Retret Agung ini,kita diminta mengubah habitus lama yang buruk menjadi habitus yang baru lebih baik.Kita diminta untuk bisa mengampuni satu sama lain.Kita diminta berkorban satu sama lai.Kita diminta untuk melayani satu sama lain.Bisakah kita?

Dan tidak hanya itu,sebelum kita menyambut misteri penyelamatan dan kemenangan ini,kita diminta untuk mengakui kesalahan-kesalahan kita.Kita diminta untuk tidak menyembunyikannya di hadapan Allah Bapa.Melainkan kita diminta untuk memberitahukannya secara jujur,karena Allah Bapa sudah mengetahui semuanya.Kita diminta untuk memohon ampun atas segala dosa-dosa yang telah kita lakukan.Jika kita sudah mengakuinya secara jujur dan memohon ampun secara tulus,dosa kita akan diampuni.Tidak peduli seberapa besar dosa anda.Tetapi yang Allah butuhkan adalah kejujuran kita dan keterbukaan kita.Karena Allah sungguh baik.Ia bahkan rela mengorbankan Putra-Nya yang tunggal untuk ke dunia lalu menebus kita dengan Nyawa-Nya.

Dan dalam mencintai Allah,kita bisa mencontoh Yesus.Yesus sudah meberikan teladan bagaimana mencintai Allah yang benar yaitu melalui tindakan kasih kepada sesama.Kita diminta untuk menjadi pembawa damai di tengah peperangan.Kita diminta menjadi pembawa kejujuran di tengah kebohongan.Memang dalam hal tersebut memang sulit kita wujudkan.Tetapi mari kita coba.Jika ada orang yang mengajak berkelahi atau berperilaku kurang menyenangkan,diamkan saja d.Jangan termakan omongannya,jangan termakan tantangannya,dan jangan terpengaruh bila ia mengatakan diri kita takut.Melainkan doakan saja supaya tidak seperti itu lagi dan ampuni dia.Atau contoh lain jika ada yang mengajak berkelahi dan tidak mau menyelsaikan masalah secara damai laporkan saja ke pihak yang berwajib,jangan terpengaruh bila dianggap penakut,karena dengan hanya cara itulah semuanya agar ditangani bersama sampai beres.Dengan melakukan seperti itu kita sudah bisa membuktikan cinta kita kepada Tuhan yang menyelamatkan kita;yaitu dengan mengasihi sesama.

Oleh karena itu,marilah kita memulai hidup baru dengan mengubah habitus lama kita menjadi habitus yang baru.Sehingga kita pun bisa mendalami bagimana Cinta Yesus kepada kita dalam menyelamatkan kita.



BERKORBAN ITU INDAH
Musim hujan sudah berlangsung dua bulan sehingga di mana-mana pepohonan nampak menghijau. Seekor ulat menyeruak di antara daun-daun hijau yang bergoyang-goyang diterpa angin.

“Apa kabar daun hijau, ”katanya.Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang. “Oo, kamu ulat. Badanmu kelihatan kurus dan kecil, mengapa?”tanya daun hijau. “Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku.Bisakah engkau membantuku sobat?”kata ulat kecil.

“Tentu…tentu…mendekatlah kemari.” Daun hijau berpikir, ”jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau. Hanya saja aku akan kelihatan berlobang2.Tapi tak apalah. ”

Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju daun hijau. Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat. Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih dan pengorbanan itu, ada rasa puas di dalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlobang di sana-sini namun ia bahagia bisa melakukan sesuatu bagi ulat kecil yang lapar. Tidak lama berselang ketika musim panas datang daun hijau menjadi kering dan berubah warna. Akhirnya ia jatuh ke tanah, disapu orang dan dibakar.

Apa yang terlalu berarti di hidup kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama? Tokh akhirnya semua yang ada akan binasa. Daun hijau yang baik mewakili orang2 yang masih mempunyai ” hati ” bagi sesamanya. Yang tidak menutup mata ketika sesamanya dalam kesulitan. Yang tidak membelakangi dan seolah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak minta tolong. Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri.

Merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang tidak mudah, tetapi indah. Ketika berkorban, diri kita sendiri menjadi seperti daun hijau yang berlobang namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita. kita akan tetap hijau, Allah akan tetap memberkati dan memelihara kita. Bagi “daun hijau”, berkorban merupakan suatu hal yang mengesankan dan terasa indah serta memuaskan. Dia bahagia melihat sesamanya bisa tersenyum karena pengorbanan yang ia lakukan. Ia juga melakukannya karena menyadari bahwa ia tidak akan selamanya tinggal sebagai “daun hijau”. Suatu hari ia akan kering dan jatuh.

Demikianlah kehidupan kita, hidup ini hanya sementara kemudian kita akan mati. Itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan2 baik ;kasih; pengorbanan ; pengertian ;kesetiaan ; kesabaran dan kerendahan hati.

Jadikanlah berkorban itu sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membawa sukaciti tersendiri bagi anda. Dalam banyak hal kita bisa berkorban. Mendahulukan kepentingan sesama, melakukan sesuatu bagi mereka, memberikan apa yang kita punyai dan masih banyak lagi pengorbanan yang bisa kita lakukan.

Yang mana yang sering kita lakukan? jadi ulat kecil yang menerima kabaikan orang atau manjadi “daun hijau” yang senang memberi?

Ingatkah kita pada perempuan miskin yang di tengah ketidakpunyaannya justru ia memberi semua yang dipunyainya ? Ingatkah kita akan ” lebih baik memberi daripada menerima ”

Sudahkah pernah anda rasakan kesenangan yang “daun hijau” rasakan pada saat ia memberi daunnya untuk si ulat kecil ?

Bisakah anda bedakan rasa yang akan anda rasakan bila: anda punya, maka anda memberi dan anda tidak punya, tetapi anda memberi ??? anda punya dan memberi……itu sudah biasa, sudah umumnya, sudah tidak heran…tapi anda tidak punya, justru anda memberi lebih…. itu luar biasa, ……………. itu sungguh aneh bagi orang, itulah KASIH….



KASIH YANG BERKORBAN
Ada seorang ibu mempunyai tiga orang anak. Ketika hujan turun dengan derasnya, sang ibu sambil duduk menulis surat dengan serius.

Datanglah anak pertama dan berkata kepadanya, "Bu, aku mengasihimu!" Mendengar kakaknya berkata demikian, adik kedua tidak mau ketinggalan. Ia datang mendekati ibunya, lalu berkata pula, "Ibu, di antara kami bertiga, akulah yang lebih mengasihi ibu!"

Si bungsu yang memperhatikan dengan serius tindakan kedua kakaknya, segera meninggalkan mainannya, lalu datang kepada ibunya. Si bungsu tidak berkata apa-apa, tetapi ia langsung memeluk ibunya dengan penuh kasih. Setelah itu mereka kembali ke tempatnya masing-masing.

Setelah selesai menulis, pada saat itu di luar rumah hujan sangat deras disertai guruh dan kilat yang sambar-menyambar, dan sang ibu memanggil anak-anaknya dan menyuruh mereka untuk mengeposkan surat tersebut.

Sang ibu menekankan bahwa surat itu sangat penting dan harus segera dikirim. Anak yang pertama beralasan, "Bu, di luar hujan, aku tidak bisa pergi." Datanglah anak yang kedua dan beralasan, "Bu, aku lagi mengerjakan PR, harus selesai sore ini."

Si bungsu diam-diam mengambil mantel dan berkata sambil tersenyum, "Bu, saya yang akan mengantarkan surat ke kantor pos." Sahut ibunya, "Sabar nak, di luar masih hujan." Si bungsu mengambil surat itu lalu pergi mengantarkannya ke kantor pos, meskipun hari masih hujan.

Seringkali kita berkata kepada orang tua kita, "Bapa, mama, aku mengasihimu." Tetapi itu hanyalah ucapan yang keluar dari mulut, dan bukan dari dasar hati yang terdalam. Dalam kenyataan, ucapan kita cenderung seperti anak yang pertama dan kedua di saat kita menyatakan kasih kepada orang tua dan sesama kita. Sebenarnya kita tidak perlu mengucapkan kata-kata manis untuk mengungkapkan bahwa kita mengasihi orang tua dan sesama kita, melainkan melalui sikap dan tindakan nyata yang benar-benar tulus.


Sering kita berkata-kata kepada Tuhan, "Tuhan saya mengasihiMu.....", namun kita hanya berkata-kata saja tanpa dengan tulus hati mengasihiNya...tanpa mewujudkannya melalu perbuatan kita.....

Semoga bermanfaat,
Tuhan memberkati.

Related Post





Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar